Layanan

Jasa SEO (Search Engine Optimization)

layanan jasa SEO

Dengan bekal pengalaman mengelola SEO beberapa website usaha, Slamet Purwanto menyediakan layanan jasa SEO untuk mengoptimalkan web bisnis sehingga mendatangkan potential buyer (customer).

Cara Kerja Kami Mengoptimalkan Website agar SEO Friendly

1. Business alignment

business alignment dengan SEO

Sebelum SEO diterapkan untuk website, kami perlu menyelaraskan strategi SEO dengan tujuan usaha (business goal) client.

Beberapa tujuan bisnis yang biasanya dicapai dengan SEO adalah pertumbuhan bisnis berupa brand awareness (brand penetration, organic traffic, topic ownership), engagement (contact leads, backlinks), revenue contribution (conversion). Kami menggunakan goal triangle sebagai pendekatan untuk mencapai tujuan bisnis.

Contoh goal SEO adalah 10% growth of contact leads (WhatsApp) YoY secara organik.

Beberapa pertimbangan dalam menentukan goal adalah ketersediaan pasar (keywords dan search volume), kinerja periode sebelumnya, sumber daya (resources seperti tenaga kerja dan anggaran), kondisi persaingan bisnis.

2 Implementasi SEO

2.1 Riset pasar & pesaing bisnis

riset pasar untuk SEO

Pada tahap ini, kami perlu mengenali dan memahami produk/layanan dari client (product knowledge). Selain itu, kami juga perlu melakukan riset sehingga mengetahui target market dari produk/layanan dari bisnis client.

Dengan melakukan riset pasar, kami berharap mendapatkan buyer persona dan buyer journey dari bisnis client, mulai dari stranger, prospect (lead), customer, maupun promoter). Baca penjelasan selengkapnya tentang flywheel marketing dari Hubspot.

Saat melakukan riset mendalam, kami akan mengidentifikasi kata kunci yang relevan dengan produk/layanan client dan relevan dengan target market dari produk/layanan tersebut.

Untuk memahami market beberapa istilah yang digunakan adalah

  • TAM (total addressable market), menghitung audience menggunakan data dari BPS
  • SAM (serviceable available market), menghitung audience yang melakukan pencarian terkait brand, produk/layanan, topik terkait produk/layanan dari bisnis dengan mengguanakan Google Keyword Planner
  • SOM (serviceable obtainable market), menghitung audience yang berinteraksi dengan audience menggunakan Google Analytics

Kami menggunakan beragam tools seperti Google Keyword Planner, KeywordToo.io, KeywordShitter, Ahrefs, Google Trends, dan tools keyword research lainnya.

2.2 Taxonomy

taxonomy research untuk SEO

Setelah mendapatkan keywords, kemudian kami memilah dan memilihnya sehingga relevan dengan bisnis dan target.

Untuk keywords yang terpilih, selanjutnya kami akan tentukan search intent dan mengelompokkannya ke dalam topik tertentu, berupa kategori dan sub kategori.

Selanjutnya kami akan mapping keyword dengan path url (jika website telah ada). Untuk keyword yang telah ada kontennya, maka kami akan lakukan content audit. Sementara untuk keyword yang belum ada kontennya, maka kami akan buatkan content brief-nya.

Output dari tahap ini adalah topic cluster.

2.3 Content Marketing

content marketing untuk SEO

Pada bagian ini, kami akan mengoptimalkan konten yang bisa membantu audience (market). Kami akan membuat konten yang relevan dengan bisnis dan dapat memenuhi tujuan audience, permasalahan audience, dan perilaku audience terkait produk/layanan bisnis.

When people search, we provide the answers

Supaya konten dapat memuaskan audience, beberapa key element of content yang perlu diperhatikan adalah:

  • Page meta (title, desc): tidak missing, tidak terpotong, ada call to action (CTA), ada power word
  • Heading
  • Paragraf pertama
  • Img file name & img alt text
  • Structured data (schema markup)

Tambahkan internal link yang relevan jika perlu.

Ketika melakukan audit konten dan membandingkan dengan kompetitor, maka usahakan konten memiliki kelebihan dalam hal:

  • kedalaman (depth, bukan jumlah kata tetapi value & coverage dari konten)
  • penawaran yang unik
  • sudut pandang (POV) penulisan yang berbeda
  • multimedia (video & gambar) unik yang lebih banyak.

Lakukan promosi konten jika diperlukan.

Terkait dengan goal bisnis di awal, pada tahap ini dapat disepakati deliverables berupa jumlah konten yang akan diterbitkan dan jumlah konten yang dioptimasi.

2.4 Content Acceleration

content acceleration untuk SEO opportunities

Untuk meningkatkan kinerja SEO, kami juga menggunakan framework content acceleration ala om Ridho Putradi S’Gara yang meliputi:

  • Low hanging fruits
  • Featured snippets
  • Content enrichment

3. Tracking and Measurement

Kinerja SEO dapat diukur dengan menggunakan KPI (Key Performance Indicator) yang diturunkan dari goal yang ditetapkan diawal. Prinsipnya adalah memulai dari yang akhir (start from the end).

Untuk mengukur (measure) kinerja SEO maka perlu dilakukan pelacakan (tracking) dengan memasang kode tracking dan tools monitoring.

Ini gambaran bagaimana tracking dan monitoring SEO dilakukan.

Misalnya, goal SEO adalah contact leads (WhatsApp, phone number) growth 10% YoY secara organik.

3.1. Bottom of funnel (Conversion/Decision)

konversi dalam SEO funnel

Untuk mendapatkan kontak WA customer, maka pada website dapat diletakkan form yang perlu diisi, button atau link yang ketika diklik akan tersambung dengan WhatsApp. Ketika klik terjadi, maka event ini ditandai (tagging) sebagai konversi (conversion).

Pada fase ini terjadi perubahan dari user menjadi leads (potential buyer). Konversi ini terjadi di laman yang berperan untuk konversi atau to convert, yaitu laman yang menjawab search intent transactional.

Semakin banyak user yang melakukan klik tombol Whatsapp di website bisnis, maka semakin banyak konversi yang terjadi. Tools yang dapat digunakan untuk mengukur konversi adalah google tag manager, google analytics, crm tools seperti pancake id, gass.co.id, sociomile dari ivosight.

Jika menggunakan multi atau omnichannel marketing dengan single WA, maka gunakan greetings yang menandakan asal user berasal dari channel yang mana.

Beberapa metrik yang dapat diamati adalah jumlah kontak WA, jumlah Conversion. Dengan membandingkan jumlah kontak WA yang didapatkan dengan target awal (goal) yang ditetapkan maka kita dapat mengukur persentase ketercapaian (achievement) goal.

3.2 Middle of funnel (Consideration)

mofu seo funnel

Selain langsung landing di laman web yang berperan untuk konversi, user juga kami dorong untuk pindah fase buying journey-nya. Mereka berpindah dari laman edukasi (to educate) melalui internal link.

Laman edukasi ini menjawab search intent commercial investigation dan navigational (brand). Laman ini harus meyakinkan user supaya mereka consider opsi yang disediakan oleh bisnis.

Untuk menjawab search intent commercial investigation, maka kami akan merancang laman yang isinya menjawab search query yang terkait dengan produk dan layanan. Biasanya query tersebut mengandung kata perbandingan (terbaik, termurah, terdekat, terpercaya, ter lainnya), kelebihan, kekurangan, rekomendasi.

Selain itu, kami akan merancang laman dengan fokus branded search query (yang digunakan untuk edukasi pada laman depan (homepage), laman kontak, laman harga, laman fitur, laman portofolio (case study, success story), laman testimoni & review (pengalaman user menggunakan produk/layanan).

Beberapa metrik yang dapat diamati adalah engagement (diklik atau tidaknya internal link yang telah kita set), scroll depth, average engagement time, engaged sessions per user, jumlah branded search query.

Tools yang digunakan untuk memantau kinerja SEO pada fase ini adalah Google Analytics, Google Search Console.

3.3 Top of funnel (awareness)

tofu SEO funnel

Sebelum user landing ke website bisnis, mereka melakukan pencarian di search engine seperti Google dengan menggunakan query tertentu. Mereka itu kita sebut sebagai audience.

Pendekatan yang digunakan untuk menjangkau (reach) audience yang masih stranger adalah dengan menyediakan konten yang isinya menjawab search intent informational.

Peranan (role) dari konten ini adalah to inspire, yang menjawab permasalahan (pain) audience, membantu audience mencapai tujuan (gain) mereka, maupun perilaku mereka dalam menggunakan produk/layanan.

Beberapa metrik yang dapat diamati adalah jumlah clicks, impression, CTR, average position (ranking). Kami menggunakan Google Search Console untuk memantau kinerja SEO pada fase ini.

4. Optimasi Technical SEO

Technical SEO merupakan titik awal yang semestinya diselesaikan terlebih dahulu. Google memiliki panduan lengkap tentang technical SEO.

Pada saat audit, kami akan mencoba menemukan semua problem terkait teknis SEO. Selanjutnya, kami akan prioritaskan implementasinya. Setelah diimplementasikan, kami akan pantau kinerjanya.

Technical SEO yang baik akan membantu bot atau crawler search engine dalam melakukan discovery – crawling – indexing – ranking – search appearance.

Beberapa aspek yang dapat diamati dalam technical SEO adalah sebagai berikut:

  • aksesibilitas: server response, rendering, security (SSL)
  • crawlability: robots.txt, sitemap, canonical, crawl-depth (navigasi), hreflang,
  • content delivery: content key element, structured data
  • page experience: core web vitals score
  • other: redirection chain, broken links (404)

Cloudflare melaporkan bahwa load website yang cepat akan meningkatkan conversion rate. Lihat gambar berikut.

conversion rate page load time

Laman skilled.co mengatakan bahwa 47% customer mengharapkan website dapat diload sempurna dengan waktu kurang dari 2 detik.

5 Pelaporan SEO

mengukur kinerja SEO

Secara berkala, kami akan melaporkan aktivitas SEO yang kami lakukan. Untuk visualisasi, kami menggunakan tools seperti Google Looker Studio, Google Slide, Google Sheets.

Hubungi kami untuk info lebih lengkap mengenai layanan profesional SEO kami.